Ads

Sabtu, 30 Desember 2017

Sup Ikan Nila Kemangi
Marimasak
Dihari Minggu
.

.
Bahan:
2 ekor ikan nila, potong jadi 3 bagian
1 cm kunyit
1 cm jahe
5 biji bawang merah
2 biji bawang putih
3 buah cabai
2cm laos, geprek
1 batang serai, bagi 3 lalu geprek
5sdm air asam jawa
2 lembar daun salam
garam secukupnya
1liter air
1 buah jeruk nipis
kemangi secukupnya
1 batang daun bawang
2 buah tomat, potong
.
Cara Membuat:
1. potong ikan dan beri perasan jeruk nipis.  sisihkan
2. haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, cabe dengan blender
3. tumis bumbu halus, laos, sereh, daun salam hingga wangi
4. masukkan potongan ikan dan air. masak hingga ikan matang dan bumbu meresap
5. tambahkan garam, asam jawa.  koreksi rasa
6. jika sudah pas, masukkan ptongan tomat, daun bawang, dan kemangi lalu sajikan selagi hangat
.
#resep #resepmasakan #resepmakanan #resepyummy #resepmasakanindonesia #resepdapur #resepmasakannusantara


-- Ketika Neraka Menjadi Dingin Untuk Orang Yang Patuh Pada Allah --

Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada empat jenis orang di hari kiamat nanti: Seorang laki-laki tuli yang tidak mendengar apapun, seorang laki-laki bodoh, seorang laki-laki yang pikun, dan seorang laki-laki yang mati dalam masa-masa kevakuman (ajaran agama atau risalah kenabian tidak sempat menjumpai dirinya). Orang tuli tersebut menyampaikan alasannya, 'Wahai Rabku, telah datang Islam hanya aku tidak mendengar apapun tentang hal itu'. Adapun orang yang bodoh beralasan, 'Wahai Rabku, Islam telah datang, hanya anak-anak melempariku dengan kotoran unta'. Adapun yang pikun berkata, 'Wahai Rabku, telah datang Islam hanya aku tidak bisa berfikir sama sekali'. Adapun orang yang mati dalam masa-masa kevakuman berkata, 'Wahai Rabku, para utusan-Mu tidak mendatangiku dan mengambil janji orang-orang untuk taat kepadanya. Lantas Allah mengutus para malaikatnya untuk mengatakan 'Masuklah kalian ke dalam neraka'. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalaulah mereka memasuki api tersebut, api itu akan menjadi dingin dan menyelamatkan mereka".

'Barangsiapa memasuki api tersebut, api tersebut akan menjadi dingin dan menyelamatkan, dan barangsiapa tidak memasukinya, ia justru diseret untuk memasukinya."

(HR. Ahmad)

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً   ۗ  وَسَآءَ سَبِيْلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.

(QS. Al-Isra': Ayat 32)

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seekor semut menggigit seorang Nabi di antara nabi-nabi, lalu Nabi tersebut menyuruh membakar sarang semut itu, lalu dibakarlah.

Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepadanya: "Apakah karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan suatu umat yang selalu membaca tasbih."

(HR. Muslim)


وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

(QS. Al-Qamar: Ayat 17)



Jumat, 29 Desember 2017

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Saya bermimpi melihat diriku masuk surga. Lalu saya melihat Rumaisha istri Abu Thalhah. Dan saya mendengar suatu suara dari depanku, lalu saya bertanya siapakah itu Wahai jibril?. Dia menjawab, itu adalah Bilal."

(Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Lalu saya melihat sebuah istana putih dan di terasnya ada seorang gadis." (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bertanya, untuk siapa istana itu?. Dia menjawab, untuk 'Umar bin Khattab, lalu saya hendak memasukinya dan melihatnya.

(Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Lalu saya ingat kecemburun 'Umar. Lalu 'Umar berkata; 'Demi bapak dan ibumu Wahai Rasulullah apakah saya akan cemburu kepadamu?."

(HR. Ahmad)


لَـقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ ۗ  مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَـرٰى وَلٰـكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّـقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

(QS. Yusuf: Ayat 111)


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki berkata, "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?"

beliau menjawab: "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn."

Seseorang lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."

(HR. Abu Daud)


قُلْ لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain."

(QS. Al-Isra': Ayat 88)


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Akan terjadi pada ummat ini bencana longsor, digantinya rupanya dan angin ribut yang menghempaskan manusia, "

bertanyalah seseorang dari kaum muslimin: Wahai Rasulullah, kapan itu terjadi? beliau menjawab: "Apabila bermunculan para wanita penyanyi dan alat alat musik dan orang meminum minuman khamr."

(HR. Tirmidzi)


يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۚ  اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar.

(QS. Al-Hajj: Ayat 1)


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menyayangi seorang hamba yang murah hati jika berjualan, bermurah hati jika membeli dan bermurah hati jika memutuskan."

(HR. Ibnu Majah)


خَلَقَ  الْاِنْسَانَ مِنْ نُّـطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ

Dia telah menciptakan manusia dari mani, ternyata dia menjadi pembantah yang nyata.

(QS. An-Nahl: Ayat 4)


Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Sesungguhnya setan mendatangi salah seorang dari kalian ketika shalat, sehingga ia lupa apakah shalatnya telah lebih atau kurang, maka jika salah seorang mendapati hal tersebut hendaknya ia sujud dua kali."

(HR. Ahmad)


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah yang baik dalam mencari dunia, karena setiap orang telah dipermudah dalam melaksanakan bagiannya."

(HR. Ibnu Majah)


لَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا  ۗ  اُولٰۤئِكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ

yaitu orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan jalan yang bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.

(QS. Ibrahim: Ayat 3)


Sunnah Memanah & Naik Kuda

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas mimbar dan berkata: "Dan persiapkan untuk mereka apa yang kalian mampu berupa kekuatan. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!

(HR. Abu Daud)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah. Yakni, orang yang membuatnya dengan berharap memperoleh kebaikan, orang yang memanahkannya dan orang yang menyiapkannya." Beliau juga bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih aku sukai daripada berkuda. Dan tiga hal yang tidak termasuk sia-sia; latihan berkuda, senda gurau bersama isteri dan melepaskan panah dari busurnya. Barangisapa meninggalkan melempar panah setelah diajari karena berpaling darinya maka sungguh itu merupakan nikmat yang ia tinggalkan."

(HR. Ahmad)

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Upah pembekam adalah kotor dan uang hasil pelacuran adalah kotor serta uang hasil penjualan anjing juga kotor."

(HR. Tirmidzi)


اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖ   ۗ  اِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan.

(QS. At-Taubah: Ayat 9)


Kamis, 28 Desember 2017

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Selisihilah orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis kalian."
(HR. Bukhari)

Barang siapa yang membenci sunnahku maka ia bukan dari golonganku."
(HR. Nasa'i)

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tebarkanlah salam, berilah makanan dan tebaslah leher-leher orang kafir (berjihad), niscaya kalian akan mewarisi Al Janan (surga yang dijanjikan bagi orang-orang yang bertakwa)."

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


بِنَصْرِ اللّٰهِ ۗ  يَنْصُرُ مَنْ يَّشَآءُ  ۗ  وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ۙ

karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa, Maha Penyayang.

(QS. Ar-Rum: Ayat 5)


Abu Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana yang telah kamu ketahui."

(HR. Muslim)

IG : @islam_nasehat
Blog : www.islam-nasehat.tk


Jangan merasa pertolongan datang terlambat,setiap sesuatu ada hikmahnya,ingatlah Firman Allah yg artinya...
"Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka,tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dgn sebahagian yg lain"
(Muhammad:4)

"Seandainya Allah berkehendak,mereka tak akan saling memerangi,akan tetapi Allah melakukan yg Dia kehendaki"(Al Baqarah:253)


"Hukuman terberat dari Allah kepada hambaNya adalah melalaikan seseorang dari membaca /mengamalkan Al Qur'an dan Shalat malam"


Ya Allah ....
perbaiki Agamaku sebagai sandaran segala urusanku...
perbaiki Duniaku sebagai tempat tinggalku...
Perbaiki Akhiratku sebagai tempat kembaliku..

Aamiin Ya Allah...



Terkadang tanpa kita sadari,
Hati merasa iri melihat oranglain yang lebih bahagia dari kita,
Terbesit sekilas "wah enak ya jadi dia, hidupnya senang terus, beruntung aja bawaannya, usahanya sukses, anak-anaknya berpendidikan semua, gak ada beban, mau ngapain aja bisa, mau beli apa aja bisa."...
.
Harusnya kita berfikir,
Wah dia dhuhanya berapa rekaat ya? Kok bisa bahagia gitu? kira-kira tahajudnya berapa kali dalam seminggu ya? Sedekahnya berapa banyak yah? Puasa sunnahnya berapa kali dalam seminggu?
Habis dapat ujian apa dia dari Allah? Apa yang telah Allah ambil darinya sehingga Allah mengganti dengan kebahagiaan seperti itu?
.
Sebenarnya, kebahagiaan bukan diukur dari sebanyak apa kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan didunia ini, tapi bahagia yang hakiki adalah bisa merasakan nikmatnya iman, nikmatnya hidayah dan nikmatnya dekat dengan Allah, Karena ketaatan kepada Allah akan mengantarkan kita pada bahagia yang tiada terkira yaitu surga
.
Bersabarlah dengan ujian yang Allah beri, kita tidak pernah tau hadiah apa yang akan Allah beri setelahnya
.
Semoga Allah memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur. ☺️


. Luluhkan Hati dengan Senyuman.
Sesungguhnya kalian tidak akan mampu meluluhkan hati manusia dengan harta kalian, namun kalian bisa meluluhkannya dgn wajah ceria dan Akhlak yang baik 😇😊😊


Adakala kita bersalah

Allah datangkan sahabat untuk menegur

Adakala kita betul

Allah datangkan sahabat yang patut ditegur

Adakala kita diuji

Allah datangkan sahabat untuk bantu kita

Adakala sahabat kita diuji

Allah beri kekuatan untuk kita bantu dia

Jadi hargailah sahabat
Mungkin karena dia kita ke surga.


Saat Hati berkata 'Ingin'
Namun Tuhan berkata 'Tunggu'.
Maka BERSABARLAH!!!

*Banyak hadiah indah yang telah di persiapkan olehNYA untuk orang yang benar-benar Bersabar. :)


Teka - Teki Imam Ghazali

1. Imam Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar,tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU
Allah Berfirman : Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka." (Surah Al A'raf: 179).

2. IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia ? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya
berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah." (Surah Al-Azab : 72 ).

3. Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT . Gara-gara
pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

4.Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab ="Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA . Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SHALAT  ASHAR

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kemenangan pada hari persidangan di Padang Mahsyar, bersama para syuhada’ dan beroleh kehidupan sebagaimana orang-orang yang beroleh kebahagiaan, serta beroleh pertolongan mengalahkan musuh dan berteman dengan para nabi. (H.R. Thabrani)”


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SHALAT DZUHUR

Betapa “SUBHANALLAH” adalah rangkuman kata paling singkat dari jutaan kata untuk memuji namaNya.


“Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekah pada waktu sehat, takut miskin, dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya. Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata, ‘Harta untuk Si Fulan sekian, dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris).”

(HR. Bukhari - Muslim)


لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَ لاَ إِلَى صُوَرِكُمْ

Allah Tidak melihat pada tubuh kalian dan tidak pula pada rupa kalian.

Artinya, Allah tidak akan memberi ganjaran terhadap bentuk tubuh atau rupa manusia atau banyaknya harta, karena dzat manusia (tubuh manusia) tidak dibebani hukum. Adapun yang terbebani hukum adalah perbuatan yang berkaitan dengan diri manusia. Demikian pula sifat dan bentuk yang di luar manusia, seperti: rupa, putih, tinggi, pendek dan lainnya. Allah tidak pula melihat pada banyaknya harta atau sedikitnya, kaya atau miskin dan lainnya.

وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

Akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian.

Ikhlas adalah amal hati, dan amal hati sangat penting. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Ini adalah kalimat yang ringkas tentang amal hati. Dan amal hati merupakan dasar keimanan, sebagai tonggak agama, seperti mencintai Allah dan RasulNya, tawakkal kepada Allah, mengikhlaskan ibadah karenaNya, bersyukur kepadaNya, sabar terhadap putusanNya, takut dan berharap kepadaNya


Hidup itu memang Pilihan!!
Memilih Bagaimana Anda menjalankan hidup Anda sendiri. Anda ingin Menjalankan dengan cara yang Baik atau Sebaliknya. Tapi, 1 hal yang Anda selalu Ingat!! Bahwa Hidup di Dunia inii hanyalah sementara. Jadi jangan terlalu terlena dalam urusan Duniawi 😁😊✌

#SalamUkhwahFillah


" PESAN BUAT WANITA "

Abaikan saja jika ada laki-laki yang suka menyanjung fisikmu setinggi bintang di langit.

Abaikan saja jika ada laki-laki yang suka muji kecantikanmu seindah bulan purnama.

Abaikan saja jika ada laki-laki yang suka mengagung-agung kan pesona yang ada dalam tubuhmu.

Abaikan saja jika ada laki-laki yang suka mengobral janji-janji manis di hadapanmu.

Abaikan saja jika ada laki-laki yang mencoba-coba berusaha menyentuhmu.

Karena laki-laki yang pantas mendampingimu adalah,

1. Laki-laki yang kagum akan kemuliaan akhlakmu.

2. Laki-laki yang kagum akan kesopananmu dalam bertutur kata.

3. Laki-laki yang kagum akan tekadmu dalam menutup aurat.

4. Laki-laki yang kagum akan keteguhanmu dalam menjaga imanmu.

5. Ia akan selalu menghormatimu, Memuliakanmu, Menasehatimu dalam kebaikan, Menjauhkanmu dari kubangan lumpur yang penuh kemaksiatan.

ingat-ingat ^_~

aulia izzatunnisa


Alloh Swt. berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. AL Mu’minun [23] : 1-3)

Saudaraku, dalam ayat ini kita menemukan bahwa salah satu tanda dari keimanan seseorang kepada Alloh Swt. adalah menjauhi urusan-urusa yang sia-sia atau tidak berguna, baik itu perkataan maupun perbuatan.

Kalau digambarkan, kita harus seperti sedang berjalan di antara duri-duri, selalu berhati-hati supaya kaki kita tidak menginjak atau tersangkut duri. Jadi, keberuntungan kita, kemenangan kita, sangat dipengaruhi oleh kehati-hatian kita terjadap ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Semakin kita berjalan di jalan keberuntungan, semakin kita barhati-hati menghindari hal-hal yang tiada berguna.

- Aulia Izzatunisa


Persiapkan bekal kita untuk saksi kehidupan kita di dunia...

mudik ke akhirat

- Aulia Izzatunisa


"Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur,maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat,kemudian berbaringlah kesebelah kanan"
(HR.Bukhari dan Muslim)

Good night...


Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Umar bin Al Kumait telah menceritakan kepada kami Ali bin Wahab Al Hamdani telah menceritakan kepada kami Adl Dlahak bin Musa ia berkata: "Sulaiman bin 'Abdul Malik melewati kota Madinah dan ingin menuju kota Makkah, lalu ia tinggal di Madinah beberapa hari, kemudian ia berkata: 'Apakah di Madinah ada seorang yang pernah bertemu salah seorang sahabat Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam? ', mereka menjawab: 'Ada, Abu Hazim wahai amirul mukminin." Lalu ia mengutus seseorang untuk menjemput Abu Hazim. Tatkala Abu Hazim sampai ke Sulaiman bin'Abdul Malik. Sulaiman bertanya: 'Wahai Abu Hazim, Apa maksud sikap ketusmu ini? ', Abu Hazim menjawab: 'Wahai amirul mu`minin, sikap ketus seperti apa yang kamu lihat dariku? ', ia menjawab: 'Begini, kulihat para penduduk Madinah menemui aku, tetapi kamu tidak mau menemui diriku.' Lalu ia menjawab: 'Wahai amirul mu`minin, aku berdo`a semoga Allah subhanallahu wa ta'ala melindungi kamu untuk tidak mengatakan apa yang tidak terjadi sebenarnya, kamu tidak mengenal sebelum hari ini dan aku pun tidak pernah melihatmu (sebelumnya) '. Dhahak bin Musa mengatakan: 'Lalu Sulaiman menoleh kepada Muhammad bin Syihab Az Zuhri', seraya berkata: 'Syaikh ini, -Abu Hazim-, ia benar dan aku yang salah', Sulaiman berkata: 'Wahai Abu Hazim, Mengapa kita membenci kematian? ', Ia menjawab: 'Karena kita menghancurkan akhirat dan membangun dunia, sehingga kalian membenci untuk berpindah dari pembangunan menuju penghancuran'. Sulaiman menjawab: 'Kamu benar, wahai Abu hazim, bagaimana kita besok menghadap Allah subhanallahu wa ta'ala,? ', ia menjawab: 'Adapun orang yang baik, ia mendatangi Allah subhanallahu wa ta'ala seperti orang yang sekian lama tidak bertemu keluarganya, sedangkan orang yang jahat, ia seperti budak yang lari mendatangi tuannya', Mendengar perkataan ini Sulaiman menangis, ia bertanya: 'Aku bersumpah, apa bekal kita di sisi Allah subhanallahu wa ta'ala? ', Ia menjawab: 'Sesuaikan amal perbuatanmu dengan Kitab Allah subhanallahu wa ta'ala. Lalu ia bertanya: 'Di ayat manakah aku dapat mendapatinya? ', ia menjawab: "INNAL `ABRARA LAFII NA'IM, WA INNAL FUJJARA LAFII JAHIIM" (orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka) -Qs. Al Infithar: 13, 14-. Sulaiman bertanya lagi: 'Dimanakah rahmat Allah subhanallahu wa ta'ala? ', ia menjawab: 'Rahmat Allah subhanallahu wa ta'ala lebih dekat kepada orang-orang yang berbakti', Sulaiman bertanya: 'Wahai Abu hazim, siapakah hamba Allah subhanallahu wa ta'ala yang paling mulia? ', ia menjawab: 'Orang-orang yang memiliki rasa kemanusiaan dan memiliki akal', Sulaiman bertanya: 'Amal perbuatan apa yang paling utama? ', Abu Hazim menjawab: 'Melaksanakan kewajiban dibarengi meninggalkan semua hal yang diharamkan', Sulaiman terus bertanya: 'Do`a apa yang paling didengar? ', Abu Hazim menjawab: 'Do`a orang yang diberi kebajikan untuk orang yang memberikan kebajikan', ia bertanya lagi: 'Sedekah apa yang paling utama? ', ia menjawab: 'Sedekah untuk peminta-minta yang sangat membutuhkan dan pemberian orang yang sangat sedikit hartanya tanpa mengungkit-ungkit kebajikannya dan tanpa kata yang menyakitkan', ia bertanya lagi: 'Perkataan apa yang paling adil? ', ia menjawab: 'Berkata benar terhadap orang yang kamu takuti atau terhadap orang yang kamu harapkan', ia bertanya lagi: 'Siapakah orang beriman yang cerdik? ', ia menjawab: 'Seorang yang melakukan ketaatan kepada Allah subhanallahu wa ta'ala dan menunjukkan manusia kepada ketaatan itu', ia bertanya: 'Siapakah orang beriman yang bodoh? ', ia menjawab: 'Seorang yang jatuh (tunduk) pada nafsu saudaranya yang dzalim, ia menjual akhiratnya dengan dunia orang lain'. Sulaiman berkata kepadanya: 'kamu benar, bagaimana pendapatmu tentang kondisi kami sekarang ini? ', ia menjawab: 'Wahai amirul mu`minin, apakah engkau memaafkan aku? ', Sulaiman menjawab: 'Tidak, tapi itu betul-betul nasehat yang kau campakkan kepadaku! ', Abu Hazim berkata: 'Wahai amirul mu`minin, para leluhurmu telah menindas manusia dengan pedang, dan mengambil kekuasaan secara paksa tanpa bermusyawarah kepada kaum muslimin dan tanpa meminta kerelaan mereka, hingga mereka (leluhurmu) membunuh mereka dengan pembunuhan besar-besaran (masal) dan sungguh mereka telah pergi meninggalkannya, Ohhh,,,,, seandainya kamu merasakan apa yang mereka katakan dan kritikan untuk mereka itu! "'. Salah seorang dari anggota majelis khalifah berkata kepadanya: 'Alangkah buruknya perkataanmu, wahai Abu Hazim', Abu Hazim menjawab: 'Kamu telah berdusta, Allah subhanallahu wa ta'ala telah mengambil perjanjian dari para ulama`agar mereka menjelaskannya kepada manusia dan tidak menyembunyikannya sedikitpun', Sulaiman berkata kepadanya: 'Bagaimana cara kami memperbaikinya? ', ia menjawabnya: 'Menjauhkan sikap berpura-pura dan berpedoman dengan sikap kemanusiaan serta tidak ada lagi diskriminasi', Sulaiman bertanya lagi: 'Bagaimana cara kami memperaktekkannya? ', Abu Hazim menjawab: 'Kamu mengambilnya dari hal yang halal dan meletakkannya pada mereka yang berhak menerimanya'. Sulaiman berkata kepadanya: 'Wahai Abu Hazim, apakah kamu berkenan menyertai kami, hingga kamu dapat membenarkan kesalahan kami dan kami dapat membenarkan kesalahanmu? ', ia berkata: 'Aku berlindung kepada Allah subhanallahu wa ta'ala', Sulaiman bertanya: 'Mengapa harus demikian? ', ia menjawab: 'Karena aku takut cenderung berpihak kepadamu walau sedikit saja, niscaya Allah subhanallahu wa ta'ala akan menimpakan kepadaku kelemahan hidup dan kelemahan (diri dalam menghadapi) kematian', Sulaiman berkata kepadanya: 'Katakanlah kepada kami (apa saja) keperluan kamu? ', ia menjawab: 'Kamu selamatkan aku dari neraka dan masukkanlah aku ke dalam surga', Sulaiman menjawab: 'Itu bukanlah permohonan kepadaku', Abu Hazim berkata: 'Jika demikian, aku tidak memiliki keperluan darimu', Sulaiman berkata: 'Wahai Abu hazim, doakanlah aku! ', Abu Hazim lantas berdo`a: 'Ya Allah jika Sulaiman adalah waliMu, mudahkan ia untuk kebaikan dunia akhirat, dan jika ia adalah musuhMu, tariklah ubun-ubunnya ke jalan yang Engkau cintai dan ridlai'. Sulaiman bertanya: 'Hanya itu saja' Abu Hazim menjawab: 'Maaf aja,,,, telah kuperingkas nasehat ini dan aku telah banyak bicara, kiranya kamu termasuk orang yang insyaf terhadap nasehatku ini, kalaulah tidak, apa manfaatku melontar panah dari busur yang tidak memiliki tali senar'. Sulaiman berkata kepadaku: 'Nasehatilah aku! ', ia menjawab: 'Aku mau menasehati kamu dengan nasehat yang ringkas: Agungkanlah Tuhanmu, dan sucikanlah Dia, karena Dia melihatmu di tempat tinggal-Nya yang Dia pergunakan untuk melarangmu, dan Dia bisa mengintaimu ditempat Dia memerintahkanmu'. Ketika itu Sualiman bin Abdul Malik keluar dari sisinya Abu Hazim), ia mengirim kepadanya seratus dinar dan menuliskan surat yang isinya: 'Infaklah uang itu dan kamu masih mendapatkan tambahan yang sama di sisiku', perawi berkata: 'Abu Hazim mengembalikan uang itu dan menulis surat yang isinya: 'Wahai amirul mu`minin, aku mohon perlindungan kepada Allah subhanallahu wa ta'ala untukmu jika permintaanmu kepadaku hanyalah sekedar dagelan (lelucon) atau jawabanku adalah pengorbanan. Suatu hal yang aku tidak merelakannya untukmu, bagaimana mungkin aku merelakannya untuk diriku sendiri?"', dan ia menulis surat kepadanya: 'Bahwa Musa bin Imran 'alaihissalam ketika sampai di mata air negeri Madyan, di sana ia menjumpai sekumpulan orang yang sedang memberi minum ternak mereka, ia dapati di belakang orang banyak itu dua orang wanita sedang menambatkan ternaknya, lalu ia menanyakan keduanya, keduanya menjawab: 'Kami tidak dapat memberi minum ternak kami sebelum pengembala-pengembala itu membawa pulang ternak mereka, sedangkan ayah kami adalah orang tua yang sudah lanjut usia', Musa 'alaihissalam membari minum pada ternak (keduanya) dengan niyatan menolong. Ia pergi berteduh seraya berdo`a: 'Ya Tuhanku, aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku', hal itu karena ia lapar dan dalam keadaan takut serta tidak merasa aman, ia berdo`a kepada Tuhannya dan tidak meminta kepada manusia. Para pengembala tidak memperhatikannya tapi kedua wanita itu justru memperhatikannya', ketika keduanya kembali kepada ayahnya, keduanya mengabarkan kisah dan perkataannya, lalu bapaknya (Syu'aib) berkata: 'Ini orang lapar', lalu ia berkata kepada salah seorang dari kedua putrinya: 'Panggilah orang itu! ', ketika ia (Musa) menemuinya, ia menghormati Musa dan menutup wajahnya, dan berkata: 'Ayahku memanggilmu untuk memberi upah terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami'. Berat terasa bagi Musa 'alaihissalam ketika wanita itu menyebut upah memberi minum ternak, akan tetapi ia tidak menemukan jalan lain kecuali mengikutinya, karena dalam kondisi lapar sekali diantara barisan gunung. Ketika ia mengikutinya, angin kencang menerpa sehingga melekatkan pakaiannya pada punggungnya, lalu nampak oleh Musa 'alaihissalam lekukan pantatnya dan ia adalah seorang wanita yang memiliki pantat besar, sehingga Musa 'alaihissalam sekali berpaling dan sekali menundukkan pandangan ketika kesabarannya melemah, ia memanggilnya: 'Wahai hamba Allah subhanallahu wa ta'ala, berjalanlah kamu di belakangku dan tunjukkanlah aku jalan dengan ucapan ini', Ketika ia sampai dan bertemu Syu'aib dan telah dipersiapkan baginya makan malam, Syu'aib berkata kepadanya: 'Niscaya kamu akan aman'. Musa 'alaihissalam berkata kepadanya: 'Aku berlindung kepada Allah subhanallahu wa ta'ala', Syu'aib bertanya: 'Kenapa?, bukankah kamu lapar? ', ia menjawab: 'Ya, tapi aku takut kalau ini merupakan imbalan memberi minum ternak keduanya, dan aku anggota keluarga yang tidak menjual sedikitpun dari agama kami dengan emas seisi bumi pun', Syu'aib berkata kepadanya: 'Tidak, wahai pemuda! Tetapi ini adalah kebiasaanku dan nenek moyangku, kami menyuguhkan tamu dan memberi makan, lalu Musa 'alaihissalam duduk dan makan. Jika seratus dinar ini sebagai imbalan apa yang telah terjadi, bangkai, darah dan daging babi dalam kondiksi terpaksa lebih halal dari pada uang ini, dan jika uang itu dimasukkan ke baitulmaal, aku memiliki para pengatur di dalamnya. Ini jika kamu mau membereskan persoalan diantara kita, dan jika tidak, aku juga tidak membutuhkan uang itu' ".

HR. Darimi


Rabu, 27 Desember 2017

Telah mengabarkan kepada kami Zakaria bin Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Akhzam berkata; telah memberitakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam berkata; telah menceritakan kepada kami ayahku dari Qatadah berkata; telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Dinar dari Thawus dari Al Hajuri dari Abdullah bin Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Umra adalah boleh."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Manshur ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq ia berkata; telah memberitakan kepada kami Ma'mar dari Sufyan dari Yahya bin Sa'id dari Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang hakim berijtihad kemudian benar maka ia mendapatkan dua pahala, namun jika salah maka ia mendapatkan satu pahala."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin As Sari dari 'Abdah dari Hisyam dari ayahnya dari Zainab binti Abu Salamah dari Ummu Habibah bahwa ia berkata; wahai Rasulullah; apakah engkau memperhatikan saudariku? Beliau bersabda: "Apa yang saya lakukan?" Ia berkata; nikahilah dia.

Beliau bersabda: "Apakah hal itu lebih engkau sukai?" Ia berkata; ya. Bukan hanya saya yang anda miliki, dan orang yang bersamaku dalam suatu kebaikan yang paling saya sukai adalah saudariku. Beliau bersabda: "Ia tidak halal bagiku." Ia berkata; Telah sampai kepadaku bahwa anda meminang Durrah binti Ummu Salamah. Beliau bersabda: "Anak wanita Ummu Salamah?" Ia menjawab; Iya. Beliau bersabda: "Seandainya ia bukan anak isteriku, ia tetap tidaklah halal bagiku, karena ia adalah anak saudaraku sepersusuan. Maka janganlah kalian tawarkan kepadaku anak-anak dan saudara-saudara wanita kalian."

HR. Nasa'i


Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Muhammad bin Abdullah bin Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Asy Syaiban dari Asy Sya'bi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menshalatkan jenazah di atas kuburan setelah dikebumikannya mayit. Beliau bertakbir atasnya empat kali. Asy Syaibani berkata; Saya bertanya kepada Asy Sya'bi, "Siapa yang menceritakanmu hadits ini?" ia menjawab, "Yaitu seorang yang tsiqqah (terpercaya), Abdullah bin Abbas. Dan ini adalah lafazh haditsnya Hasan."

Dan dalam riwayat Ibnu Numair ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai pada kuburan yang masih lembab, maka beliau pun menshalatinya, kemudian para sahabat berbaris di belakangnya. Lalu beliau bertakbir empat kali. Saya bertanya kepada Amir, "Siapa yang menceritakan hadits ini kepadamu?" ia menjawab, "Dari seorang yang terpercaya yaitu Ibnu Abbas." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far ia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari Asy Syaibani dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits semisalnya. Dan di antara hadits mereka itu, tidak ada satu pun yang menyatakan; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir atasnya empat kali.

Dan Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Harun bin Abdullah semuanya dari Wahb bin Jarir dari Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Muhammad bin Amr Ar Razi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adl Dlurais telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thahman dari Abu Hashin keduanya dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengenai shalat (jenazah) di kuburan, sebagaimana hadits Asy Syaibani, namun di dalam hadits mereka tidak tercantum; "Beliau bertakbir sebanyak empat kali."

HR. Muslim


Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Suatu hari Ibnu Abbas pernah berpidato di hadapan kami, yaitu setelah ashar hingga matahari terbenam dan bintang-bintang mulai bermunculan, maka orang-orang berseru; "Shalat, shalat!" Tidak lama kemudian seorang laki-laki bani Tamim, seorang yang tak pernah loyo dan juga tak pernah malas datang; "Shalat, shalat." Ibnu Abbas berkata; "Apakah engkau hendak mengajariku sunnah, celaka kamu! Selanjutnya dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya'." Abdullah bin Syaqiq berkata; Maka dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal, sehingga aku menemui Abu Hurairah dan kutanyakan masalah ini kepadanya, ternyata ia membenarkan ucapan Ibnu Abbas.

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair lafazh ini miliknya, telah menceritakan kepada kami Bapakku, Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id, Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Abu Thalhah menyuruhku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengundang beliau makan ke rumahnya, dan Abu Thalhah telah menyediakan hidangan. Lalu aku pergi mengundang beliau. Aku dapati beliau sedang bersama orang banyak. Beliau menengok kepadaku sehingga aku malu karenanya. Lalu aku katakan; 'Abu Thalhah mengundang anda makan ke rumahnya, sudilah Anda berkenaan (memenuhinya)! ' Maka beliau berkata: 'Berdirilah semuanya! ' Kata Abu Thalhah; 'Ya, Rasulullah! Aku hanya menyediakan makanan untuk Anda seorang.' Lalu beliau menyentuh makanan yang tersedia itu dan mendoakan keberkahan bagi makanan tersebut. Kemudian beliau bersabda: 'Suruh masuk kawan-kawan itu sepuluh orang.' Kata beliau: 'Silahkan Makanlah! ' Dari sela-sela jari beliau keluar sesuatu (berupa makanan), maka makanlah mereka sampai kenyang, sesudah itu mereka keluar. Kata beliau: 'Suruh masuk sepuluh orang lagi.' Mereka makan pula sampai kenyang. Begitulah seterusnya secara bergantian mereka masuk sepuluh orang, sehingga tidak seorangpun yang ketinggalan, semuanya masuk dan makan sampai kenyang. Kemudian ternyata makanan masih tersisa sebanyak semula." Dan Telah menceritakan kepadaku Said bin Yahya Al Umawi Telah menceritakan kepadaku Bapakku Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id dia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik berkata; Abu Thalhah mengutusku untuk mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam…dan seterusnya seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Numair, tapi dia berkata pada akhir hadisnya; 'Kemudian beliau mengambil sisa makanan dan mengumpulkannya lalu mendo'akan keberkahan untuknya hingga makanan tersebut kembali (banyak) seperti semula, kemudian beliau bersabda: 'Yang ini bukan untuk kalian.' Dan Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqi, Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Abdul Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu Thalhah menyuruh Ummu Sulaim agar membuat makanan yang khusus untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja. Kemudian dia mengutusku untuk mengundang beliau shallallahu 'alaihi wasallam…… dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. Namun disebutkan di dalamnya, 'Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam meletakan tangannya sambil menyebut nama Allah kemudian berkata; 'Persilahkan sepuluh orang masuk, lalu mereka masuk.' Beliau bersabda: 'Makanlah dan ucapkanlah basmalah.' Mereka pun kemudian makan hingga jumlah mereka mencapai tujuh puluh orang laki-laki. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang menjamunya makan hingga habis. Dan Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Amru bin Yahya dari Bapaknya dari Anas bin Malik -dengan kisah ini- (kisah Abu Thalhah menjamu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). -Dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam.- Dan disebutkan di dalamnya; 'Lalu Abu Thalhah berdiri di depan pintu hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang. Kemudian dia berkata; 'Wahai Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, kami hanya memiliki sedikit makanan.' Rasulullah menjawab: 'Bawa kesini, sesungguhnya Allah akan memberikan keberkahan.' Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid, Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Al Bajali, Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Musa, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini. Dan di dalamnya disebutkan, 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tuan rumahnya makan. Namun makanan itu tetap tersisa yang dapat mencukupi untuk tetangganya.' Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani, Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir, Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata; 'Aku mendengar Jarir bin Zaid menceritakan dari 'Amru bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu Thalhah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, kemudian Abu Thalhah menemui Ummu Sulaim dan berkata; 'Aku melihat Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, sepertinya beliau sedang lapar.' -Kemudian perawi menyebutkan Hadits diatas.- Dan disebutkan di dalamnya; 'Lalu Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, Abu Thalhah, Ummu Sulaim dan Anas bin Malik makan, namun makanan itu tetap tersisa. Maka kami membagikannya kepada tetangga kami.' Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab, Telah mengabarkan kepadaku Usamah bahwa Ya'qub bin Abdullah bin Abu Thalhah Al Anshari telah menceritakan kepadanya, dia mendengar Anas bin Malik berkata; 'Pada suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku mendapatkan beliau sedang duduk berbincang-bincang dengan para sahabatnya, sedangkan perut beliau dalam keadaan di ikat. Seingatku beliau mengikatkan batu pada perutnya. Lalu aku bertanya kepada para sahabatnya; 'Kenapa Rasulullahu Shallallah 'Alaihi Wa Sallam mengikat perutnya? ' Mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.' Akupun segara pergi menemui Abu Thalhah suami Ummu Sulaim binti Milhan, Aku katakan kepadanya; 'Wahai Bapak, Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat perutnya, lalu aku tanyakan kepada para sahabatnya, mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.' Abu Thalhah pun masuk menemui ibuku, dia bertanya kepadanya; 'Apakah ada makanan? ' Dia menjawab; 'Ya aku punya sepotong roti dan beberapa kurma, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kita sendirian, kita bisa membuat beliau menjadi kenyang. Namun jika ada orang lain bersama beliau, maka makanan itu tidak cukup untuk mereka.' -Kemudian perawi menyebutkan semua kisah Hadits di atas. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir, Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Harb bin Maimun dari An Nadhr bin Anas dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -mengenai Abu Thalhah menjamu makanan kepada Rasulullah sebagaimana Hadits mereka.'

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

"Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dia berkata; 'Aku mendengar Al Barra bin 'Azib berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Hassan bin Tsabit; 'Hinakanlah orang-orang kafir dengan syairmu hai Hassan! Sesungguhnya Jibril selalu menyertaimu."

Telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami Ghundar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan 'Abdur Rahman seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna dan 'Abdu bin Humaid, semuanya Dari Abu 'Ashim, Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Adh Dhahak telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair; Bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; Aku pernah mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa cangkir susu yang berisi minuman dari anggur dalam keadaan tidak tertutup, lalu beliau bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya walaupun hanya dengan melintangkan sepotong kayu?." Abu Hamid berkata; 'Minuman-minuman diperintahkan untuk diikat di waktu malam (ditutup) dan pintu-pintu ditutup. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar, telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan Zakaria bin Ishaq mereka berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; 'Telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid As Saidi, bahwa dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan cangkir susu -dengan Hadits yang serupa- dia berkata; Zakaria tidak menyebutkan perkataan Abu Humaid mengenai di malam hari.

HR. Muslim


Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar keduanya dari Sufyan. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Juraij dia berkata; Nafi' mendikteku, dia mendengar Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dua orang telah melakukan transaksi jual beli, maka salah satu dari keduanya boleh melakukan khiyar selagi belum berpisah, atau keduanya boleh melakukan khiyar (dari awal), jika keduanya telah menyepakati khiyar tersebut, maka jual beli telah sah." Ibnu Abu Umar menambahkan dalam riwayatnya; Nafi' mengatakan; "Apabila Ibnu Umar bertransaksi dengan seseorang, kemudian dia tidak mau membatalkan transaksinya, maka berdiri dan berjalan pelan-pelan lalu kembali kepadanya."

HR. Muslim


Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar berkata; "Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi masjid Quba` dengan berkendaraan dan berjalan kaki."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; 'Aku bersama Abdullah bin Jubair menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mentahniknya (mengunyahkan makanan untuk bayi), lalu beliau meminta kepada kami sebuah kurma. Pada waktu itu permintaan beliau tersebut sangat sulit didapatkan.

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari sedangkan lafadznya dari Wutaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ma'iz bin Malik: "Apakah benar berita yang telah sampai kepadaku tentangmu?" Ma'iz balik bertanya, "Berita apa kiranya yang sampai kepada anda tentangku?" beliau menjawab: "Benarkah kamu telah berzina dengan budak perempuan keluarga fulan?" Ma'iz menjawab, "Ya, benar." Ibnu Abbas berkata, "Kemudian dia bersaksi sampai empat kali persaksian, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Sa'id Maula Al Mahri bahwa ia menjumpai Abu Sa'id Al Khudri pada malam-malam yang panas, dan meminta petunjuk dalam menghadapi kesulitan hidup di Madinah, juga mengadukan padanya tentang mahalnya biaya hidup dan banyaknya keluarga yang ditanggung, serta memberitahukan bahwa dia tidak mampu bersabar lagi menghadapi kesulitan hidup di Madinah. Jadi Abu Sa'id Al Khudri berkata kepada Abu Sa'id (mantan budak Al Mahri itu), "Sungguh rugi kamu, aku tidak menyuruhmu begitu. Sungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seseorang bersabar terhadap kesulitan hidup di Madinah lalu dia mati, melainkan aku akan menjadi penolongnya (atau saksinya) kelak pada hari kiamat, jika orang tersebut adalah seorang muslim.'"

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib -dan lafazh milik Abu Kuraib- mereka berkata, Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muzahim bin Zufar dari Mujahid dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dinar (harta) yang kamu belanjakan di jalan Allah dan dinar (harta) yang kamu berikan kepada seorang budak wanita, dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin serta dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu. Maka yang paling besar ganjaran pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim keduanya dari Jarir kata Zuhair telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Dua wanita tua Yahudi Madinah pernah menemuiku seraya berkata; "Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." 'Aisyah berkata; Maka aku mendustakan keduanya dan mempercayainya, lalu keduanya pergi. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku, maka aku beritahukan kepada beliau; "Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah telah menemuiku, keduanya beranggapan bahwa penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." Beliau bersabda: "Keduanya benar, sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh semua binatang melata." Kata 'Aisyah; "Setelah itu tidaklah aku melihat kecuali beliau selalu meminta perlindungan dari sika kubur dalam shalatnya." Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq dari 'Aisyah dengan hadis ini, dan didalamnya terdapat redaksi, 'Aisyah berkata; "Tidaklah beliau melaksanakan shalat setelah itu, kecuali aku selalu mendengar beliau meminta perlindungan dari siksa kubur."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, "Saya mendengar Qatadah bercerita dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Samakanlah shaf-shaf kalian, karena penyamaan shaf termasuk kesempurnaan shalat'."

HR. Muslim


Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Daud dari Syu'bah dari Ibnu Abu As Safar dari Asy Sya'bi. Dan dari Al Hakam dari Asy Sya'bi. Juga dari Sa'id bin Masruq dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim, ia berkata; saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya katakan; saya mengirimkan anjingku kemuidian saya dapati anjing yang lain bersama anjingku, saya tidak tahu anjing yang manakah yang menangkap buruan tersebut. Beliau bersabda: "Janganlah engkau makan, karena sesungguhnya engkau menyebutkan nama Allah pada anjingmu dan tidak menyebutkan pada selainnya.

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin Abdur Rahman telah menceritakan kepada kami Isa yaitu Ibnu Yunus telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Rabi'ah bin Abu Abdur Rahman dari Hanzhalah bin Qais Al Anshari, dia berkata; "Saya bertanya kepada Rafi' bin Khadij mengenai penyewaan tanah dengan imbalan dinar dan perak. Kemudian dia menjawab; "Tidak mengapa dengan hal tersebut, sesungguhnya orang-orang dahulu pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyewa dengan imbalan apa yang tumbuh di pinggir-pinggir aliran air dan rumput-rumput yang tumbuh di sungai-sungai kecil. Kemudian selamatlah orang ini dan binasalah orang ini, dan selamatlah orang ini dan binasalah orang ini. Dan orang-orang belum memiliki (model) persewaan kecuali seperti ini. Oleh karena itu hal tersebut dilarang. Adapun sesuatu yang telah diketahui dan dijamin maka tidak mengapa. Malik bin Anas sepakat atas sanadnya dan menyelisihinya dalam lafazhnya."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Ali dan Muhammad bin Al Mutsanna mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman ia berkata; aku mendengar Sa'id bin Jubair berkata, "Aku ditanya mengenai dua orang yang saling melakukan li'an (sumpah) pada masa pemerintahan Ibnu Az Zubair, apakah keduanya dipisahkan? Maka aku tidak mengetahui apa yang akan aku katakan. Kemudian aku berdiri dari tempatku menuju rumah Ibnu Umar dan berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, apakah dua orang yang melakukan li'an dipisahkan antara keduanya? Ia menjawab, "Ya, subhanallah. Sesungguhnya orang pertama yang bertanya mengenai hal tersebut adalah Fulan bin Fulan. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda… -'Amru tidak berkata; bagaimana pendapatmu- seorang lelaki di antara kami melihat perbuatan keji pada isterinya, apabila ia berbicara maka hal itu adalah suatu perkara yang besar, -sedangkan 'Amru berkata; ia telah melakukan perkara yang besar-, dan apabila ia diam maka ia diam dalam kondisi seperti itu." Kemudian beliau tidak menjawabnya. Setelah itu, orang tersebut datang kepada beliau dan berkata, "Sesungguhnya perkara yang telah aku tanyakan kepada anda, telah diujikan kepadaku (membuat penderitaan). Kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan ayat-ayat tersebut pada Surat An Nuur: '(Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), hingga firman Allah (dan (sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (isteri), jika dia (suami) termasuk orang yang berkata benar) ' (Qs. An Nuur: 6-9). Maka beliau memulai dari laki-laki, menasehati, mengingatkan dan mengabarkan kepadanya, bahwa adzab dunia lebih ringan daripada 'adzab akhirat. Kemudian orang tersebut berkata, 'Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak berdusta.' Kemudian kepada wanita, beliau nasehati dan mengingatkannya. Kemudian wanita tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya ia telah berdusta.' Kemudian beliau memulai dari yang laki-laki (untuk bersumpah). Maka laki-laki itu pun bersumpah empat kali dengan nama Allah, bahwa ia termasuk di antara orang-orang yang benar, dan yang kelimanya bahwa laknat Allah tertimpa kepadanya apabila ia termasuk orang yang berdusta. Kemudian kepada yang wanita, maka ia bersumpah sebanyak empat kali dengan nama Allah, bahwa suaminya merupakan di antara orang-orang yang berdusta, dan yang kelimanya bahwa kemurkaan Allah tertimpa kepadanya apabila suaminya termasuk di antara orang-orang yang benar. Kemudian beliau memisahkan di antara mereka berdua."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim serta Qutaibah dari Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah, ia berkata; saya pernah menganyam beberapa kalung hewan kurban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau tidak menjauhi sesuatupun yang dijauhi orang yang melakukan ihram.

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Mas'ud dia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al Munkadir dari Mas'ud bin Al Hakam dari 'Ali dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri, lalu kami pun berdiri dan kami melihat beliau duduk, lalu kami pun duduk."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ibnu Syihab dari As Saib bin Yazid dari Al Muththalib bin Abu Wada'ah dari Hafshah dia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah sambil duduk, hingga menjelang setahun sebelum beliau wafat, (saat itu) beliau sering shalat sambil duduk, membaca surah Al Qur'an dengan tartil, sampai-sampai beliau memperlama dalam membacanya."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman bin Suhaim dari Ibrahim bin 'Abdullah bin Ma'bad bin 'Abbas dari Bapaknya dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu saat menyingkap tirai, sedangkan orang-orang sedang shalat di belakang Abu Bakar Radliyallahu'anhu, maka beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai manusia, tidak tersisa lagi kabar kenabian kecuali mimpi yang benar, yakni mimpi yang dilihat atau diperlihatkan kepada seorang muslim." Kemudian Beliau Shallallahu'alaihi wasallam menambahkan: 'Ketahuilah, bahwa aku dilarang membaca saat ruku' atau sujud, adapun dalam ruku' maka agungkanlah Rabb kalian dan saat sujud maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena saat itu sangat mungkin sekali doa kalian dikabulkan'."

HR. Nasa'i


Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari AZ Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesuatu yang diijinkan oleh Allah kepada Nabi-Nya adalah melagukan Al Qur`an."

HR. Ahmad


Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pada hari Khaibar melarang memakan daging keledai jinak."

HR. Ahmad


Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik ia berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah mewajibkan umatku shalat sebanyak lima puluh kali, maka aku meminta keringan dari hal itu hingga aku mendatangi Musa, ia berkata kepadaku, "Apa yang telah diwajibkan oleh Rabbmu kepada umatmu?" aku menjawab,

"Ia telah mewajibkan kepadaku shalat sebanyak lima puluh kali. " Musa berkata, "Kembalilah menemui Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu mengerjakan kewajiban itu, " aku pun kembali menemui Rabbku hingga Ia memberikan keringanan hingga setengahnya.

Aku kembali menemui Musa dan aku kabarkan hal itu padanya, ia berkata, "Kembalilah menemui Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu melakukan kewajiban itu, " aku pun kembali menemui Rabbku,

Ia berfirman: " (Shalat) Lima kali itu akan menyamai (shalat) lima puluh kali, dan tidak ada lagi perubahan di sisi-Ku. " Maka aku kembali menemui Musa, lalu aku katakan kepadanya: "Aku sudah malu kepada Rabbku. "

HR. Ibnu Majah


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah berkata, telah memberitakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Al A'masy dari Umarah bin Umair dari Abu Ma'mar dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata, "Ketika shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang pundak kami, lalu beliau bersabda: "Janganlah kalian berselisih hingga hati kalian akan berselisih. Hendaklah yang di belakangku orang yang paling paham, kemudian orang yang di bawahnya kemudian orang yang di bawahnya. "

HR. Ibnu Majah


Selasa, 26 Desember 2017

Telah bercerita kepada kami Isma'il berkata, telah bercerita kepadaku saudaraku dari Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku Hafsh bin 'Ubaidullah bin Anas bin Malik bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Dahulu masjid (Nabawi) tiang-tiangnya dibuat dari batang-batang pohon kurma dan apabila berkhuthbah beliau berdiri pada salah satu batang-batang pohon kurma tersebut. Ketika beliau telah dibuatkan mimbar dan beliau berkhuthbah dengan berdiri di atasnya, kami mendengar suara dari batang kayu tersebut bagaikan suara unta yang hampir beranak lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menghampirinya kemudian meletakkan tangan beliau pada batang kayu tersebut hingga akhirnya batang kayu itu terdiam".

HR. Bukhari


Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Yusuf telah bercerita kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Hudzaifah radliallahu 'anhu berkata Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tuliskan untukku nama-nama orang yang sudah menyatakan masuk Islam". Maka kami menuliskannya untuk Beliau sebanyak seribu lima Ratus orang laki-laki. Kami berkata; "Kami masih merasakan kekhawatiran dengan jumlah kami sebanyak seribu lima Ratus itu karena aku pernah melihat betul keadaan kami saat diuji, hingga ada seorang yang sholat sendirian dalam keadaan ketakutan". Telah bercerita kepada kami 'Abdan dari Abu HAmzah dari Al A'masy; "Maka kami dapatkan mereka sebanyak lima Ratus orang". Berkata Abu Mu'awiah; "Antara enam Ratus hingga tujuh Ratus orang".

HR. Bukhari


Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah mengabarkan kepada kami 'Auf dari Sa'id bin Abi Al Hasan berkata; Aku pernah bersama Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu ketika datang seorang kepadanya seraya berkata; "Wahai Abu 'Abbas, aku adalah seorang yang mata pencaharianku adalah dengan keahlian tanganku yaitu membuat lukisan seperti ini". Maka Ibnu 'Abbas berkata: "Aku tidaklah menyampaikan kepadamu perkataan melainkan dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang Beliau bersabda: "Siapa yang membuat gambar lukisan, Allah akan menyiksanya hingga dia meniupkan ruh (nyawa) kepada gambarnya itu dan sekali-kali dian tidak akan bisa mendatangkanhya selamanya". Maka orang tersebut sangat ketakutan dengan wajah yang pucat pasi lalu berkata: "Bagaimana pendapatmu kalau aku tidak bisa meninggalkannya kecuali tetap menggambar?" Dia (Ibnu 'Abbas) berkata: "Gambarlah olehmu pepohonan dan setiap sesuatu yang tidak memiliki nyawa". Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy: Said bin Abi 'Arubah mendengar dari An-Nadhar bin Anas sendirian.

HR. Bukhari






Tutorial Hijab Pemula Tanpa Jarum







Habib Bahar Bin Smith Menjelaskan Bahwa LGBT Itu Salah









Ingat!! Yasin Bagus, Tapi Kalau Bisa Baca Semua Surat Didalam Al-Quran

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Shalih berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman dari Sa'id bin Al Harits berkata, "Kami bertanya kepada Jabir bin 'Abdullah tentang shalat dengan mengenakan satu lembar kain. Maka ia menjawab, "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu perjalanannya. Pada suatu malamnya aku datang untuk keperluanku. Saat itu aku dapati beliau sedang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka aku bergabung dengan beliau dan shalat disampingnya. Setelah selesai beliau bertanya: "Ada urusan apa (malam-malam begini) kamu datang wahai Jabir?" Maka aku sampaikan keperluanku kepada beliau. Setelah aku selesai, beliau berkata: "Kenapa aku lihat kamu menyelimutkan (kain) seperti ini? ' Aku jawab, "Kainku sempit!" Beliau bersabda: "Jika kain itu lebar maka diikatkanlah dari pundak, namun bila sempit maka cukup dikenakan (sebatas untuk menutup aurat)."

HR. Bukhari


Telah menceritakan kepada kami Ishaq Al Wasithi berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid bin 'Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah bahwa dia melihat Malik Al Huwairits ketika shalat, dia bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, apabila hendak rukuk mengangkat tangannya, dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk dia juga mengangkat kedua tangannya. Lalu dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuat seperti itu."

HR. Bukhari


Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah menceritakan kepada kami Mahdi bin maimun aku mendengar Muhammad bin Sirin menceritakan dari Ma'bad bin Sirin dari Abu Sa'id Al Khudzri radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Akan muncul beberapa orang dari arah timur, mereka membaca Al Qur'an namun tidak lebih dari kerongkongan mereka (tidak meresap dalam hati), mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari busur, dan mereka tidak akan kembali hingga anak panah kembali ke tali busur." Lalu ditanya, "Apa tanda mereka?" Beliau menjawab: "Ciri mereka adalah gundul." Atau, beliau mengatakan: "Rambutnya dipangkas habis."

HR. Bukhari


Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Asy Syiqhar. Asy Syighar adalah sesorang menikahkan anak perempuannya kepada orang lain agar orang lain tersebut juga mau menikahkan anak perempuannya dengannya, sedangkan diantara keduanya tidak ada mahar.

HR. Bukhari


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah dari Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' katanya, aku pernah berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh kali peperangan, dan ia sebutkan Khaibar, Hudaibiyah, Hunain, Dzatu qarad, kata Yazid, yang lain aku lupa."

HR. Muslim


Telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Ayyub Al Baghdadi, telah mengabarkan kepada kami Abbad bin Al 'Awwam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sufyan bin Husain dari Yunus bin Ubaid dari 'Atha` dari Jabir bahwa

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang muhaqalah, muzabanah, mukhabarah dan tsunya kecuali jika diketahui. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur ini dari hadits Yunus bin Ubaid dari 'Atha` dari Jabir.

HR. Tirmidzi


Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Ali berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Ibnu Umar berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nadzar tidak dapat mendahulukan sesuatu atau mengakhirkannya, hanyasanya ia dikeluarkan dari orang yang kikir."

HR. Nasa'i


Telah mengkhabarkan kepada kami Yahya bin Habib bin 'Arabi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Anas bin Malik dari Ummu Haran binti Milhan, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami dan tidur siang di tempat kami, kemudian beliau terbangun dalam keadaan tertawa, lalu saya katakan; wahai Rasulullah, dengan ayah dan ibuku. Apakah yang menyebabkan anda tertawa? Beliau menjawab: "Saya bermimpi melihat suatu kaum dari umatku, mereka mengarungi lautan ini seperti para raja di atas ranjang-ranjang." Maka saya mengatakan; berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Beliau bersabda: "Engkau bagian dari mereka."
Kemudian beliau tidur, kemudian terbangun dan tertawa. Lalu saya bertanya kepadanya; kemudian beliau bersabda seperti perkataannya semula. Maka saya katakan; berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Beliau bersabda: "Engkau termasuk orang-orang yang pertama." Lalu Ummu Haran dinikahi 'Ubadah bin Shamit, kemudian mengarungi lautan, dan Ummu haran mengarungi bersamanya. Tatkala ia keluar, ia diberi seekor Bighal, lalu ia menaikinya kemudian terjatuh dan lehernya patah.
HR. Nasa'i

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits bin Sa'd, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa seorang laki-laki berdiri di masjid lalu berkata; wahai rasulullah, dari manakah anda memerintahkan kami untuk mengucapkan talbiyah? Maka beliau bersabda:

"Penduduk Madinah mengucapkan do'a talbiyah dari Dzul Hulaifah, dan penduduk Syam mengucapkan do'a talbiyah dari Al Juhfah, penduduk Najd dari Qarnul Manazil." Ibnu Umar berkata; dan orang-orang mengklaim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Dan penduduk Yaman mengucapkan do'a talbiyah dari Yalamlam." Dan Ibnu Umar pernah berkata; aku tidak memahami hal ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

HR. Nasa'i


Muhammad bin 'Ubaidullah bin Yazid bin Ibrahim Al Harrani dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Utsman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah bahwasanya Abu Umayyah Adl Dlamri menceritakan kepada mereka, ia datang untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari bepergian, lalu beliau bersabda:

"Tunggulah makan siang, wahai Abu Umayah!" Aku berkata; " aku sedang berpuasa." Maka beliau bersabda: "Kemari, mendekatlah kepadaku hingga kuberitahukan kepadamu tentang -sesuatu yang berkenaan dengan- orang yang bepergian. Allah telah membebaskan puasa dan setengah shalat darinya."

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar dia berkata; telah memberitakan kepada kami Ali dari Yahya dari Abu Qilabah dari seseorang, bahwa Abu Umayyah mengabarkan kepadanya, ia datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari pepergian sebagaimana hadits diatas.

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Sawwad bin Al Aswad bin 'Amru dari Ibnu Wahb dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata;

"Aku mendengar setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta perlindungan dari siksa kubur."

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la dia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hushain dia berkata; Aku mendengar Abu Wa'il menceritakan dari Hudzaifah dia berkata;

Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila bangun untuk shalat malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak.'

HR. Nasa'i


Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Firas dari As Sya'bi dari Qamir -isteri Masruq-, dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata:

"Seorang wanita yang mengalami istihadhah ia harus duduk diam (tidak mengerjakan shalat) kemudian ia mandi dengan sekali mandi dan berwudhu untuk setiap kali shalat".

HR. Darimi


Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Bahaya Memberi Nafkah Haram Dari Riba

Menafkahi anak dari hasil yang haram merupakan sebuah tindakan durhaka yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Nafkah yang haram ialah ...

Ads

Label

Ads

Popular Posts