Dari an-Nu’man bin Basyir radliyallahu anhu bercerita bahwasanya ia pernah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
.
لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ
.
“Hendaknya kalian meluruskan shaff-shaff kalian atau Allah (ta’ala) akan membuat kalian berselisih (yakni menanamkan permusuhan) di antara kalian”. [HR al-Bukhoriy: 717, Muslim: 436, Abu Dawud: 663, an-Nasa’iy: II/ 89 dan Ibnu Majah: 994. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy]
.
Dari Abu Mas’ud radliyallahu anhu berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam meluruskan pundak-pundak kami ketika hendak mengerjakan sholat (secara berjamaah) dan bersabda,
.
اسْتَوُوْا وَ لاَ تَخْتَلِفُوْا فَتَخْتَلِفَ قُلُوْبُكُمْ
.
“Luruskan (shaff-shaff kalian) dan janganlah berselisih yang akan menyebabkan hati-hati kalian juga berselisih”. [HR Muslim: 432. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]
.
Dari an-Nu’man bin Basyir radliyallahu anhu berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menghadap kepada manusia dengan wajahnya lalu bersabda,
.
أَقِيْمُوا صُفُوْفَكُمْ ثلاثا وَ اللهِ لَتُقِيْمُنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ
.
“Tegakkanlah (luruskanlah) shaff-shaff kalian (tiga kali), demi Allah benar-benar kalian menegakkan shaff-shaff kalian atau Allah akan menyelisihkan antara hati-hati kalian.” [HR Abu Dawud: 662, Ibnu Hibban, Ahmad: IV/ 276 dan ad-Dulabiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]
.
Dari al-Bara bin Azib radliyallahu anhuma berkata, “Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam berjalan di celah-celah shaff dari satu sisi ke sisi lainnya, mengusap dada dan bahu kami sambil bersabda,
.
. لَا تَخْتَلِفُوْا فَتَخْتَلِفَ قُلُوْبُكُمْ
.
“Janganlah kalian berselisih yang akan menyebabkan hati-hati kalian berselisih”. [HR Abu Dawud: 664, Ibnu Majah: 997 dan an-Nasa’iy: II/ 89-90. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]
.
Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah, “Tidak meluruskan shaff akan membawa kepada perselisihan dan perselisihan itu akan menyeret kepada terjadinya permusuhan, kebencian dan perselisihan hati”. [Bahjah an-Nazhirin: II/ 285]
.
.
0 komentar:
Posting Komentar